MAAFKAN DAN RIDHOI KAMI
Oleh : Yusuf el Mandary

Hari terus berganti
Bulan tahun pun terus berputar
Waktu terus memburu
Zaman pun ikut membiru
Tanpa terasa
Kami sudah berada diambang perpisahan
Perpisahan yg begitu memilukan
Menyisakan kenangan yg mendalam
Bersama para santri dan canda tawanya
Serta asatidz nasehat bimbingan nya
Tak terasa
Malam ini adalah malam terakhir kami
Di pondok yang sama-sama kita cintai
Pondok yang memberikan banyak pengalaman
Makan kappar kandado' dan tangisan
Yang memberikan beribu kenangan
Cambukan hukuman dan tawa
Tidak terbayangkan sebelumnya
Bahwa malam hari ini
Adalah malam terakhir kami disini
Bersama para santri, asatidz dan lainnya berdiri
Kami akui
Sekalipun diantara kami
Ada yang sudah lama menanti
Agar bebas dari sini
Yang kami sebut penjara suci
Kamipun tak dapat memungkiri
Bahwa dimalam yang kami nanti ini
Ternyata menyimpan sebuah sisi
pilu sedih yang menyelimuti
Diakhir-akhir sesi acara kami
Bagaimana mungkin kami tdk sedih?
Bagaimana mungkin pilu tak menghampiri?
Kebersamaan yang selalu kami rasakan
Dalam susah dan senang
Lapar bersama
Kenyang pun sama
Dihukum tidak berbeda
Akan kami tinggalkan semuanya
Sahabat, kawan sejawat
Yang kemana saja pasti bersama
Pun akan kami tinggalkan
bersama beribu kenangan
Inilah yg menyelimuti
Inilah yang mengurung kami
Dalam pilu, sepi kami bersedih
Dimalam ini
Malam terakhir pengabdian kami
Izinkanlah kami untuk mengutarakan kesalahan kami
Untuk mengumumkan kedzoliman kami
Dengan hatapan maaf dan ridho untuk kami
Dari para asatidz dan santri pondok ini
ketahuilah
diantara kami
Terlebih pada awal masuk di pondok ini
sebelum mendapat pelajaran disini
Kami sering melakukan pelanggaran ini
berhari dan berulang kali
karena syaithan dan nafsu diri, baik di mushollah ataupun di asrama
yang membuat bingung pemiliknyaustadz dan pengawaspun sibuk karenanya
Menggosop itulah istilahnya
dari itu Untuk segenap santri dan para asatidz kami, maafkanlah kesalahan kami ini
dan Ridhoilah kami.
Bahkan ketika kami telah lama disini
Dan menimbah ilmu di pondok ini
Pelanggaran itu masih tetap kami lakoni
Masih terekam jelas di memori ingatan kami
dikala malam telah menyapa
sebahagian dari kami pun merancang pelanggaran
selembaran domino kami layangkan
dikamar ust jadid yang kami jadikan sasaran agar tidak ketahuan
Karwna dimalam itu beliau tidak ada ditempat
Canda tawa lepas tak tertahankan
Kamipun terus terlena
Hanyut dalam kesenangan dunia
Malang tak dapat diolak
untung pun tak dapat diraih
sebuah teriakan keras mengagetkan kami
Seorang ustadz menyaksikan pelanggaran kami
Kamipun dihukum dan dipermalukan di depan santri
oun diantara kami
Banyak yang melalaikan tugas
sebuah kewajiban yg dibebankan kepada kami
Sehingga pondok yg harusnya berjalan tertib menjadi kacau karwna kami
Oleh karwna itu
kepada seluruh ustadz
Maafkanlah kesalahan kami
yang telah kami sebutkan, pun yang tidak sempat kami sebutkan
dimalam ini malam terakhir pengabdian kami
taklupa kami ucapkan terimakasih
Pada pondok kami tercinta yang rwela menampung kami
Pada Nongguru kami KH Abdullatif Busyrah
pada para asatidz yang telah mendidik kami
pun pada seluruh santri yang selama ini menemani kami
Di malam ini
Malam terakhir pengabdian kami
Kami taukidkan maaf kami
Kami taukidkan permintaan ridho kami
Mengharap dalam taukid lafdzi ini
mengalir maaf dan ridho untuk kami
Karena tanpa maaf dan keridhoan
diluar sana
kami hanya akan menjadi sampah masyarakat
Maka dari itu
Untuk Nongguru kami
Para asatidz dan santri salafy
maafkan kami dan ridhoilah kami
diakhir pengabdian kami
Pondok Pesantren Salafiyah Parappe
Asrama B1 1436 H