Sejarah Berdirinya PPSP
Pondok Pesantren Salafiyah Parappe (PPSP) atau yang dikenal dengan Pondok Pengajian Kitab Kuning/Gundul yang terletak di Desa Parappe Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat adalah sebuah wadah Pendidikan yang hadir secara khusus berorientasi membina dan membentuk generasi-generasi Islam agar Faqiih fi Al-din melalui kajian kitab-kitab Turats atau kitab kuning warisan Ulama Salaf (klasik).
Eksistensi PPSP sesungguhnya sudah melaksanakan agenda kegiatannya sejak tahun 1970-an silam, meskipun dengan sebuah system yang sangat sederhana dengan cara mengaji tudang atau belakangan dikenal dengan istilah sorongan di kediaman K.H. Abd. Lathif Busyra (Pendiri dan Pengasuh PPSP sampai sekarang)
Dengan melihat perkembangan jumlah santri yang terus bertambah dari waktu ke waktu bahkan merambah keluar provinsi, maka pengurus yang sudah dibentuk di bawah asuhan sang Kiyai yang berdarah mandar makassar itu berinisiatif untuk membentuk sebuah yayasan pendidikan Islam untuk mengoordinir perkembangan santri tersebut. Upaya tersebut akhirnya bisa terwujud pada tahun 1997 yang diberi nama Yayasan Pondok Pesantren Assalafy yang sampai sekarang menaungi madrasah Diniyah, Ula' (Ibtidaiyah), Wustho' (Tsanawiyah), dan Ulya' (Aliyah) di bawah naungan Kementerian Agama RI.
Kiprah Perjalanan PPSP dalam menjalankan upaya mencerdaskan anak bangsa telah melewati proses demi proses. Tahun 2016 sebagai upaya peningkatan kualitas kurikulum tanpa meninggalkan entitas dan identitas sebagai lembaga pendidikan Salafiyah adalah fase dimana Pondok Pesantren ini beralih menjadi Pendidikan Diniyah Formal (PDF) pada satuan pendidikan Tingkat 'Ulya dan tahun 2018 pada tingkat Wustho. Peralihan ke PDF ini adalah perdana dan satu-satunya untuk seluruh Pondok Pesantren di Sulawesi Barat.
Dengan perkembangan jumlah santri dari waktu ke waktu baik santri putra maupun putri. Dewan Pengurus PPSP atas swadaya wali santri, alumni dan simpatisan PPSP pada tahun 2016 telah membebaskan lahan baru seluas 2H yang lokasinya tak jauh dari lokasi Pondok Pesantren hari ini. Lahan baru ini pada tanggal 4 Pebruari 2018 yang lalu telah diresmikan ditandai dengan peletakan batu bata pertama oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat dan Bupati Polewali Mandar yang juga dihadiri oleh unsur pejabat lainnya. Peletakan batu bata pertama ini diharapkan menjadi doa dan upaya demi terbangunnya kampus II PPPS yang lebih representatif untuk anak-anak nusantara. Semoga@